News Banggae – Setahun sudah Prabowo Subianto memimpin pemerintahan Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, wajah Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengalami perubahan signifikan, baik dari sisi modernisasi alutsista, peningkatan kesejahteraan prajurit, maupun penguatan peran TNI dalam diplomasi pertahanan.
.jpg)
Sebagai mantan jenderal yang memahami betul dinamika militer, Prabowo dikenal memiliki perhatian besar terhadap peningkatan kapasitas TNI. Sejak dilantik pada Oktober 2024, ia langsung menandatangani beberapa kebijakan strategis yang kini mulai menunjukkan hasil konkret di tahun 2025.
Baca Juga : Prabowo: Kita telah hasilkan apa yang telah dijanjikan kepada rakyat
“Modernisasi pertahanan bukan hanya tentang membeli senjata, tapi membangun sistem pertahanan nasional yang tangguh, mandiri, dan berkarakter Indonesia,” ujar Prabowo dalam pidatonya memperingati HUT TNI ke-80 di Jakarta, 5 Oktober 2025.
Modernisasi Alutsista dan Teknologi Pertahanan
Salah satu capaian menonjol adalah langkah pemerintah dalam mempercepat modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Pemerintah memprioritaskan pembelian pesawat tempur Rafale, kapal selam Scorpène, dan drone tempur MALE produksi dalam negeri.
Tak hanya mengandalkan impor, Kementerian Pertahanan juga memperkuat kerja sama dengan industri pertahanan nasional, seperti PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL.
Program joint production dengan negara sahabat membuat Indonesia tidak lagi sekadar menjadi konsumen, melainkan produsen alutsista mandiri. Hal ini sejalan dengan visi Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan pertahanan regional di Asia Tenggara.
Kesejahteraan Prajurit Jadi Prioritas
Selain modernisasi alat, Prabowo juga menaruh perhatian besar pada kesejahteraan personel TNI. Pemerintah menaikkan tunjangan operasi, perumahan, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi keluarga prajurit.
Program Rumah TNI Sejahtera yang mulai dibangun di 15 provinsi ditargetkan mampu menampung lebih dari 10 ribu keluarga prajurit aktif dan purnawirawan hingga akhir 2026.
“Prajurit yang sejahtera akan menjadi penjaga negara yang lebih kuat dan berintegritas,” ujar Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap.
Pendekatan Humanis dan Diplomasi Pertahanan
Wajah baru TNI di bawah Prabowo juga tercermin dari pendekatan lebih humanis dalam operasi di dalam negeri. TNI kini aktif dalam program kemanusiaan, tanggap bencana, dan pembinaan teritorial berbasis masyarakat.
Selain itu, Indonesia memperkuat kerja sama pertahanan multilateral, termasuk latihan gabungan dengan negara-negara ASEAN, Amerika Serikat, dan Jepang. Pendekatan diplomatik ini menandai pergeseran dari paradigma militeristik menuju militer yang adaptif dan terbuka terhadap kerja sama global.
Menuju Pertahanan yang Tangguh dan Bermartabat
Setahun kepemimpinan Prabowo telah membawa TNI ke arah baru: lebih modern, profesional, dan dekat dengan rakyat. Meski tantangan masih banyak—terutama dalam hal anggaran dan penguasaan teknologi tinggi—arah transformasi pertahanan nasional dinilai sudah berada di jalur yang tepat.
“Cita-cita kami jelas: TNI harus disegani, bukan ditakuti. Dihormati, bukan ditaklukkan,” tegas Prabowo.
Dengan fondasi yang telah diletakkan di tahun pertama pemerintahannya, TNI kini tidak hanya menjadi simbol kekuatan militer, tetapi juga penjaga kehormatan bangsa yang berkarakter dan berjiwa nasionalis.











