News Banggae — Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai menegaskan komitmennya mendukung program nasional dalam upaya menekan angka kemiskinan.

Melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor, Pemkab Banggai memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat untuk memastikan kesejahteraan merata di seluruh wilayah kabupaten.
Baca Juga : Bupati Kapuas Terima Bantuan Truk Sampah dari Pemrov Kalteng
Sinergi Program Pusat dan Daerah
Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka, menyampaikan bahwa visi pemerintahan Prabowo–Gibran yang berfokus pada peningkatan ekonomi rakyat, ketahanan pangan, dan pemerataan kesejahteraan menjadi dasar penguatan kebijakan daerah. “Kami menyelaraskan program daerah dengan arahan pemerintah pusat, terutama dalam pengentasan kemiskinan ekstrem dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa,” ujarnya, Kamis (23/10).
Menurutnya, berbagai program telah diintegrasikan, mulai dari optimalisasi Dana Desa, penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), hingga peningkatan kualitas layanan sosial bagi masyarakat prasejahtera.
Pendekatan Kolaboratif dan Inovatif
Pemkab Banggai kini mengedepankan model pembangunan kolaboratif dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, lembaga filantropi, dan sektor swasta. Melalui kemitraan ini, program pengentasan kemiskinan tidak hanya berbasis bantuan sosial, tetapi juga berorientasi pada peningkatan produktivitas masyarakat.
“Misalnya, kami meluncurkan program Desa Produktif Mandiri yang fokus pada pengembangan pertanian dan perikanan lokal. Pendampingan dan pelatihan diberikan langsung oleh ahli yang bekerja sama dengan kampus di Sulawesi Tengah,” jelas Kepala Dinas Sosial Banggai, Nurhayati Launtu.
Fokus pada Pemberdayaan dan Lapangan Kerja
Salah satu prioritas utama Pemkab Banggai adalah membuka lebih banyak lapangan kerja di sektor-sektor potensial seperti pertanian, perikanan, dan industri kecil menengah. Program padat karya juga terus diperluas, terutama di wilayah pedesaan dengan tingkat kemiskinan tertinggi.
Selain itu, Pemkab memperkuat akses masyarakat terhadap pendidikan dan kesehatan, dua aspek penting yang berpengaruh langsung terhadap penurunan kemiskinan. “Kami memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan beasiswa dan akses sekolah yang layak,” tambah Nurhayati.
Kemiskinan Turun, Partisipasi Ekonomi Naik
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Banggai mencatat bahwa angka kemiskinan di kabupaten tersebut menunjukkan tren penurunan dalam setahun terakhir, dari 13,4 persen menjadi 11,8 persen. Capaian ini dianggap sebagai hasil nyata dari kolaborasi lintas sektor yang terus digencarkan.
“Penurunan ini bukan hanya karena bantuan sosial, tapi karena masyarakat mulai mandiri secara ekonomi. Ini sejalan dengan semangat pemerintahan Prabowo–Gibran yang menekankan kemandirian bangsa,” ujar Bupati Amirudin.
Langkah ke Depan: Banggai Mandiri dan Sejahtera
Pemkab Banggai berkomitmen melanjutkan strategi kolaboratif dengan memperkuat inovasi digital dalam pelayanan publik dan program pemberdayaan. Bupati Amirudin menegaskan bahwa keberhasilan menekan kemiskinan membutuhkan keberlanjutan dan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat.
“Kolaborasi adalah kunci. Dengan semangat Satu Banggai Maju Bersama, kami optimistis dapat mencapai target penurunan kemiskinan ekstrem sesuai arah kebijakan nasional,









