News Banggae — Tim Satuan Tugas (Satgas) Pemerintah Daerah melakukan peninjauan langsung ke SPBU Salakan setelah muncul laporan dari warga terkait BBM jenis Pertalite yang tercampur air. Inspeksi ini dilakukan untuk memastikan kebenaran informasi sekaligus memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat sebagai konsumen.

Ketua Satgas Pemda menyebutkan bahwa peninjauan dilakukan dengan melibatkan aparat terkait, termasuk pihak Dinas Perdagangan, Kepolisian, dan Pertamina.
Kronologi Kejadian
Kasus ini bermula saat sejumlah pengendara motor di sekitar Salakan melaporkan adanya gejala mesin tersendat setelah mengisi BBM Pertalite dari SPBU tersebut. Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan indikasi bahwa BBM tercampur air.
Menanggapi laporan tersebut, pihak SPBU segera menghentikan sementara distribusi Pertalite dan berkoordinasi dengan Pertamina untuk melakukan investigasi serta perbaikan teknis pada tangki penyimpanan.
Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan
Dari hasil pemeriksaan Satgas Pemda, diketahui bahwa sumber masalah berasal dari tangki bawah tanah yang mengalami kebocoran kecil sehingga memungkinkan air masuk dan bercampur dengan BBM.
Saat ini, tangki tersebut telah diperbaiki dan dibersihkan. Proses penyaluran BBM juga telah kembali normal. “Kami pastikan Pertalite yang dijual sekarang sudah sesuai standar dan aman digunakan masyarakat,” jelas perwakilan Pertamina.
Jaminan untuk Konsumen
Satgas Pemda menegaskan bahwa konsumen tidak perlu khawatir lagi karena distribusi BBM kini sudah diawasi lebih ketat. Pihak SPBU juga berkomitmen memberikan kompensasi bagi masyarakat yang mengalami kerugian akibat masalah ini.
“Kami minta SPBU lebih berhati-hati dalam pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kepercayaan masyarakat harus dijaga,” kata Ketua Satgas.
Respon Warga
Meski sempat kecewa, warga menyambut baik langkah cepat perbaikan yang dilakukan. Beberapa pengendara berharap pemerintah daerah dan Pertamina terus melakukan pengawasan rutin agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kalau bisa, jangan hanya setelah ada masalah baru diperiksa. Kami butuh kepastian bahwa BBM yang dibeli memang benar-benar berkualitas,” ujar salah seorang warga Salakan.
Kesimpulan
Kasus BBM Pertalite tercampur air di SPBU Salakan menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap distribusi bahan bakar. Setelah ditinjau oleh Satgas Pemda, masalah ini dipastikan sudah diperbaiki dan Pertalite kini aman digunakan kembali.
Ke depan, kolaborasi antara pemerintah daerah, Pertamina, dan pengelola SPBU menjadi kunci untuk memastikan kualitas BBM tetap terjaga, sehingga masyarakat sebagai konsumen mendapatkan pelayanan yang layak dan terpercaya.









