News Banggae — Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar pertemuan koordinasi pengendalian ketersediaan obat dengan memanfaatkan Sistem Informasi Logistik Terintegrasi (SILOT). Kegiatan ini bertujuan memastikan distribusi obat di seluruh fasilitas layanan kesehatan berjalan lancar, efisien, dan tepat sasaran.
Fokus pada Efisiensi dan Transparansi
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan kabupaten/kota se-Sulbar ini, Dinkes menekankan pentingnya penggunaan sistem informasi berbasis digital untuk memantau stok obat secara real-time. Dengan SILOT, pemerintah daerah dapat mengetahui kebutuhan, ketersediaan, hingga potensi kekosongan obat lebih cepat.
Baca Juga : Dukung Program MBG, Dinkes Sulbar akan Perkuat Peran Unit Kesehatan Sekolah/Madrasah
Kepala Dinkes Sulbar menyampaikan bahwa sistem ini diharapkan mampu mengurangi risiko kekurangan obat di rumah sakit dan puskesmas. “Ketersediaan obat yang terjamin adalah salah satu kunci pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat,” ujarnya.
Meningkatkan Kapasitas Tenaga Kesehatan
Selain membahas teknis penggunaan SILOT, pertemuan ini juga memberikan pelatihan kepada petugas logistik obat di tingkat kabupaten dan puskesmas. Dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, diharapkan implementasi sistem dapat berjalan maksimal.
Para tenaga kesehatan diajarkan cara memasukkan data, memantau distribusi, hingga membuat laporan ketersediaan obat secara digital. Hal ini sekaligus mengurangi praktik manual yang rentan menimbulkan kesalahan pencatatan.
Sinergi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota
Dinkes Sulbar menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota. Melalui koordinasi yang baik, distribusi obat di wilayah terpencil dapat lebih terjamin. Sinergi ini juga dinilai penting dalam mendukung program nasional ketersediaan obat esensial.
“Dengan keterpaduan sistem, kita bisa memastikan masyarakat dari perkotaan hingga pelosok desa memiliki akses obat yang sama,” tambah Kepala Dinkes.
Harapan ke Depan
Pertemuan ini menjadi langkah awal menuju digitalisasi penuh pengelolaan obat di Sulbar. Pemprov berharap implementasi SILOT dapat berjalan optimal di seluruh fasilitas kesehatan pada 2026.
Melalui sistem logistik obat terintegrasi, pelayanan kesehatan di Sulbar diharapkan semakin responsif, transparan, dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan pemerintah.









