New Banggae- Di dalam tubuh manusia, ada jutaan mikroorganisme yang hidup berdampingan dengan kita, sebagian besar tidak berbahaya — bahkan membantu. Namun, beberapa di antaranya bisa menjadi musuh dalam selimut, terutama ketika keseimbangan tubuh terganggu. Salah satu contohnya adalah jamur Candida.
Candida biasanya tidak menyebabkan masalah, tetapi dalam kondisi tertentu, jamur ini bisa berkembang secara berlebihan dan memicu infeksi yang mengganggu, bahkan berbahaya. Mulai dari infeksi mulut hingga kasus serius yang mengancam nyawa, Candida adalah mikroorganisme kecil yang patut kita kenali lebih dalam.

Baca Juga : Korea Selatan: Dari Negara Miskin Menjadi Kekuatan Dunia
Apa Itu Candida?
Candida adalah genus jamur ragi (yeast) yang hidup secara alami di tubuh manusia, terutama di:
-
Mulut
-
Tenggorokan
-
Saluran pencernaan
-
Vagina
-
Kulit
Secara umum, Candida tidak berbahaya jika jumlahnya terkendali. Namun, ketika sistem imun menurun atau keseimbangan mikroorganisme terganggu, Candida bisa berkembang biak berlebihan dan menyebabkan infeksi yang disebut kandidiasis.
Jenis-Jenis Candida
Ada lebih dari 20 spesies Candida, tapi yang paling umum dan sering menyebabkan infeksi adalah:
-
Candida albicans
-
Paling sering ditemukan
-
Penyebab utama infeksi jamur mulut dan vagina
-
-
Candida glabrata
-
Bisa lebih resisten terhadap pengobatan
-
Sering menyerang pasien dengan sistem imun lemah
-
-
Candida auris
-
Baru dikenal secara global sejak 2009
-
Dikenal resisten terhadap obat dan bisa menyebabkan wabah di rumah sakit
-
Masuk daftar “ancaman serius” oleh WHO
-
-
Caandida tropicalis, Candida krusei, Candida parapsilosis
-
Dapat menyebabkan infeksi darah dan jaringan tubuh dalam pada pasien rumah sakit
-
Jenis-Jenis Infeksi Candida
1. Infeksi Mulut dan Tenggorokan (Oral Thrush)
-
Gejala: bercak putih di lidah, mulut terasa kering atau nyeri
-
Umum terjadi pada bayi, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh rendah
2. Infeksi Vagina (Vaginal Candidiasis)
-
Gejala: gatal, keputihan kental seperti keju, iritasi
-
Sering muncul saat hamil, stres, atau setelah konsumsi antibiotik
3. Infeksi Kulit dan Lipatan Tubuh
-
Gejala: ruam merah, gatal, lembap di area lipatan seperti ketiak, selangkangan, bawah payudara
4. Infeksi Sistemik (Candidemia)
-
Infeksi berat ketika Caandida masuk ke aliran darah
-
Dapat menyebabkan kerusakan organ vital dan mengancam nyawa
-
Umum pada pasien ICU, pengguna kateter, dan pasien imunokompromais
Faktor Risiko Infeksi Candida
Caandida bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih rentan terjadi pada orang dengan kondisi:
-
Sistem imun lemah (misalnya penderita HIV/AIDS, kanker, pasien transplantasi)
-
Konsumsi antibiotik jangka panjang
-
Diabetes tidak terkontrol
-
Kehamilan
-
Pemakaian alat kontrasepsi hormonal
-
Lingkungan lembap dan kurang bersih
-
Penggunaan kateter, alat bantu napas, atau peralatan medis lain yang masuk ke tubuh
Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis infeksi Caandida biasanya dilakukan melalui:
-
Pemeriksaan fisik
-
Kultur jamur dari sampel darah, mulut, atau area yang terinfeksi
-
Tes laboratorium jika dicurigai infeksi sistemik
Pengobatan tergantung jenis dan tingkat infeksi:
-
Infeksi ringan → krim atau obat antijamur topikal (nystatin, clotrimazole)
-
Infeksi sedang hingga berat → obat oral seperti fluconazole
-
Infeksi sistemik → antijamur intravena (seperti echinocandin)
Catatan penting: Beberapa jenis Caandida, seperti C. auris, sudah kebal terhadap banyak obat antijamur, sehingga membutuhkan penanganan khusus.
Pencegahan Infeksi Candida
Untuk mencegah infeksi Caandida, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
-
Menjaga kebersihan mulut dan tubuh
-
Hindari penggunaan antibiotik tanpa pengawasan dokter
-
Ganti pakaian dalam secara rutin dan gunakan bahan yang menyerap keringat
-
Kontrol kadar gula darah bagi penderita diabetes
-
Konsumsi makanan sehat dan hindari gula berlebihan (gula bisa mempercepat pertumbuhan Caandida)
-
Pastikan lingkungan medis bersih untuk menghindari infeksi nosokomial (di rumah sakit)
Fakta Menarik Tentang Candida
-
Caandida bisa hidup di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala apa pun selama bertahun-tahun
-
Caandida auris pertama kali diidentifikasi di telinga pasien (itulah sebabnya dinamakan “auris”)
-
Caandida termasuk jamur, tapi bentuknya tidak seperti jamur payung — lebih mirip sel mikro
-
Beberapa spesies Caandida bisa membentuk biofilm, lapisan pelindung yang membuatnya sulit dibasmi
-
Infeksi Caandida pada darah (candidemia) memiliki angka kematian yang tinggi jika tidak ditangani dengan cepat
Kesimpulan: Jamur Kecil yang Tidak Boleh Diremehkan
Caandida adalah bagian alami dari tubuh manusia, tapi bisa menjadi ancaman ketika keseimbangan terganggu. Meskipun infeksi Caandida umumnya ringan, beberapa jenis bisa sangat serius dan berpotensi mematikan, terutama jika menyerang aliran darah atau organ dalam.
Mengenali gejala sejak dini dan menjaga kebersihan serta gaya hidup sehat adalah kunci utama untuk menghindari infeksi. Dalam dunia kedokteran modern, Caandida — terutama Caandida auris — menjadi sorotan karena ancaman resistensi obat yang terus meningkat.